Kebanyakan orang Indonesia itu takut sama setan, yang emang entah
kenapa setan Indonesia itu selalu berbentuk aneh dan mengerikan. Coba
lihat setan luar negeri, ganteng-ganteng kaya vampir atau suka pamer
badan berotot kayak manusia serigala (berdasarkan film twilight sih),
orang-orang kan gak bakal takut, malah ngebet pengen ketemu.
Aku sendiri gak bisa dibilang takut sama setan. Udah beberapa kali aku dapat near ghost experience
yang artinya pengalaman dekat hantu, mulai dari dicolek, ditindih,
sampe dibisikin (hantunya manja ih). Karena itu, aku gak berapa takut
lagi sama setan, walaupun tetap gak mau ketemu.
Daripada ketemu hantu, yang lebih kutakuti adalan near bencong experience atau pengalaman ketemu bencong.
Mohon
dimengerti, bencong disini bukanlah cowo yang kelakuannya melambai. Itu
sih cukup normal menurutku, toh mereka masih suka cewek. Malah banyak
combai (cowok melambai) adalah teman yang paling enak buat curhat.
Bukan
combai, bencong disini adalah laki-laki dengan badan cukup kekar tapi
pakai baju cewe yang sangat seksi. Waktu kubilang seksi, itu benar-benar
sangat seksi, dengan celana super pendek dan baju agak terbuka.
Bayangkan seseorang yang memakai baju itu punya muka yang mirip dengan
Nurdin Halid. Menyeramkan!
Dan bencong-bencong ini terkenal
agresif. Aku pernah melihatnya. Ketika aku menunggu pesanan makananku,
datang seorang bencong untuk mengamen di meja sebelah. Bajunya seksi,
pakai stoking jaring lagi. Awalnya dia cuma ngamen, menyanyikan lagu
yang gak pernah kudengar, terus karena orang-orang disitu senyum-senyum,
dia makin bertingkah. Dia duduk disamping salah satu orang (sambil
tetap nyanyi), terus...terus...dia ngelus-ngelus paha tuh orang! Ya
ampun! Pahit, pahit, pahit. Langsung aja aku kabur, padahal pesanan
belum diambil.
Susahnya lagi, kalau bencong udah ngamen, banyak
maunya. Gak dikasih uang, kita diteror terus. Langsung dikasih uang
sebelum dia nyanyi, eh malah ngomong "Ih, Biarin eike nyanyi dulu dong"
dengan nada manja yang bikin merinding sekaligus mual.
Near
Bencong Eksperience yang paling menakutkan bukan itu. Suatu malam, angin
menderu-deru kencang, perut meraung-raung, maka aku memutuskan untuk
pergi beli nasi yang digoreng-goreng.
Singkat cerita, itu udah
hampir tengah malam, dan keadaan lumayan gelap. Saat aku berjalan
sendirian dalam suasana seperti itu, aku bertemu dengan 3 bencong. 3
BENCONG SAUDARA-SAUDARA! Mereka, seperti biasa, pakai pakaian seksi
dengan tingkah manja. Bulu kudukku merinding.
Aku gak tahu harus
ngapain, kalau balik langsung lari, entar dikejar lagi (emangnya anjing!
tidak ada maksud menyamakan ya). Mau mutar terus jalan balik? percuma,
mereka udah lihat aku, dan bisa-bisa mereka malah makin ngegodain nanti.
Jadi aku memutuskan melewati mereka sambil membaca surat-surat pendek
yang kuhapal.
Waktu berpapasan, salah seorang menyapaku, "Hai
cewek" dengan nada 'mengerikan' itu. Seumur hidup, cuma saat itu aku
punya perasaan takut diperkosa. Gak jawab, aku pura-pura gak dengar dan
terus aja jalan. Untunglah, mereka gak tertarik sama aku. Mungkin mereka
juga sadar kalau aku punya muka dibawah standar. Itulah pengalaman
terseram menurutku. Ditindih setan lewat deh.
Tapi, gak semua
bencong punya sifat agresif. Ada juga bencong yang pernah kulihat, dia
ngamen di lampu merah buat bantu ibu-ibu pengemis. Yang kayak gini ini
namanya bencong yang budiman. Mudah-mudahan semua bencong di dunia ini
mengikuti perilakunya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





0 komentar:
Posting Komentar