Ada seorang ‘cowok’ yang saya kenal sejak
bertahun-tahun lalu, bersahabat, berteman baik, saudara bagi saya. Saya tidak
pernah betul-betul tahu tentangnya sebelumnya, makanan kesukaannya, detail
keluarganya, apa yang tersimpan dalam hatinya. Kami tidak pernah saling
menangisi cerita (kecuali satu momen), bercerita tentang apapun kami selalu
sambil tertawa. Dia selalu mendengarkan, menyediakan diri, membuat tertawa,
mengatakan hal-hal yang membuat nyaman. Dia satu-satunya sahabat yang tidak
banyak berubah memperlakukan saya walaupun punya pacar. Dia akan membohongi
perempuan yang sedang dekat dengannya untuk mengantar saya makan atau sekedar
duduk bercerita melihat lalu lalang jalanan. Dia akan tetap bermain dengan
saya.
Saya selalu menganggapnya anak sok tau, seseorang
yang pintar betul memanfaatkan kelebihan mendengarkan orang dan kebaikan
hatinya dalam memperlakukan orang lain. Setiap ada orang berkomentar,’udah kamu
sama dia aja’, saya selalu berkata,’ogah, dia anak alay begitu, kayak anak
kecil.’
Ah klise sekali, perkiraan perempuannya akulah
yang merebutnya, aku orang baru dalam kehidupannya, masuk dan mengambil
semuanya sesuka hati. Oh wow,, itu hanya asumsi negative saja, Kalau berbicara
rentetan waktu dan momen, lebih dulu mana?? Perempuan itulah sebenarnya yang
menjadi orang baru, bukan aku, sebelumnya kehidupan tak sedrama selentingan
selama ini, perempuannya hanya menghiperboliskan. Lagi pula status tak akan
mengubah sikapku kepadanya atau sebaliknya, siapa yang harus adaptasi?? Saya?? Hey
saya pemain lama, perempuan itulah yang pemain baru, jadi perkara adaptasi, itu
menjadi kewajibannya, bukan saya. Belajarlah adaptasi dengan semua keakraban
kami bahkan sebelum kau hadir didalam cerita kami.
And now, siapa yang menyangka saya dan dirinya
akhirnya menjadi satu, padahal sama sekali tidak ada pandangan sebelumnya. Dan
bahkan ketika perempuannya merengek cemburu karena kedekatan kami, dia tetap
mempertahankanku.
Tapi meski saya tidak tahu betul tentangnya
secara keseluruhan, saya benar-benar bisa merasakan dia tumbuh dewasa setiap
hari. Dengan tugasnya, dengan pekerjaan, dengan cintanya.
Dan kali ini, setiap hari, dia menyapa saya. Dan
mengatakan bahwa dia benar-benar menyukai perempuan yang kali ini didekati, dan
sepertinya ingin serius, tidak lagi main-main.
Ya setiap laki-laki akan pernah menemukan cinta istimewa yang menjadi titik
balik dalam kehidupannya. Mungkin tidak lebih pintar dari yang lain, mungkin
tidak lebih rajin, bahkan mungkin tidak lebih istimewa. Tapi tanpa sadar dia
sudah akan membawa jantungku pergi.Once u falling for me, u will never can over
me. Ever!!Mungkin kali ini, aku yang akan menjadi titik balik sahabat saya yang kini menjadi istimewa. Dan si ‘cowok’ itu mulai tumbuh menjadi ‘laki-laki’. Go get me buddy!!





0 komentar:
Posting Komentar