Kamis, 05 September 2013

Dan yang kusebut Tuhanku




Aku terlahir dalam keluarga islam Nahdhatul ulama atau yang sering disebut orang kebanyakan  dengan NU.



Dalam proses pertumbuhanku aku mengenal berbagai macam Tuhan. Ada yang disebut Yesus, yang dalam agamaku adalah Nabi Isa. Ada pula yang berasal dari Dewa-Dewi dalam mitos-mitos indah yang ceritanya menenangkan hati. Dan Tuhan-ku ku sebut dengan Allah.

Allah yang ku kenal baru saja benar-benar menempatiku sekitar 5 tahun ini. Sejak aku mulai mempertanyakan banyak hal dan mengapa begitu banyak perbedaan?

Aku terlahir dari keluarga muslim-Islam dan seringnya aku bertanya, bisakah aku menjadi Islam saja tanpa perlu membawa embel-embel NU, Muhammadiyah atau sebagainya?
Bolehkah aku belajar mengenal Tuhan yang kalian perkenalkan sebagai Allah atas mauku?

"Hallo….apa kamu Allah? Aku Afifah..menurut beberapa buku dan mereka yang ‘ahli’, aku terlahir atas izin-Mu. Boleh aku mengenalmu? Mungkin saja ada yang sedikit terlupa, karna entah bagaimana, aku ini pelupa sekali! Bagaimana kalau kita mulai dari awal? Tentang yang Allah sukai dan tidak sukai atau tentang yang aku suka dan tidak sukai?"

Yah,, yang biasa saja..dari yang simpel hingga akhirnya menimbulkan cinta dihatiku pada Dia yang kusebut Allah. Yang terkadang membelai tidurku, membuatku terlelap. Yang menyentilku sambil guyon di saat aku nakal melupakan-Nya. Juga yang membuatku menjadi semakin kuat dengan berbagai cobaan dan jalan yang tak selalu mulus. Dan juga memberiku banyak hal yang Subhanallah berpengaruh besar dalam hidupku.

Aku jatuh cinta, jatuh cinta dengan makhluk-makhluk manis dan berbagai warna yang Kau ciptakan. Mereka berpikir dan melakukan banyak hal dan aku mempelajari banyak hal dari mereka, termasuk proses mengenal-Mu lebih mesra.

Aku bodoh sekali dalam menilai mana yang baik dan buruk. Mungkin lebih tepatnya, aku tidak ingin bermain-main dalam penilaiannya. Aku menilai yang berbeda-beda itu indah…kalau bisa dihargai kenapa harus disatukan atau disamakan?

Mereka yang memiliki berbagai budaya dan jenis tari, bahkan yang memanggilmu dengan nama berbeda! Aku mencintai mereka!

Aku, yang terlahir sebagai seorang Muslim, dengan agama Islam. Dan aku yang menyebut Tuhan-ku dengan nama Allah, yang ku yakini hadirnya dalam hati dan tiap langkahku…
Masih, aku berkata aku mencintamu ya, Allah! Yang atas izinnya melahirkan aku ke dunia melalui rahim perempuan yang Kau ciptakan dengan cinta.

Dan masih pula, aku mencintai ciptaanmu yaitu  manusia - manusia yang melafadz nama-Mu dengan nama yang berbeda. Mereka yang juga merengkuhku dengan cinta dan menceritakan tentang Tuhan mereka…

Dan aku, yang menolak menyebut agama sebagai penghancur…karna ketika aku berkaca, aku adalah salah satu di antara yang menyebabkan sebuah kehancuran. Aku dan pemikiranku yang terkadang salah dan menjadikan itu pembenaran…

Inilah aku…yang mencintai Tuhan-ku yang kupanggil mesra dengan Allah dan juga mencintai manusia-Nya yang tercipta begitu indah…
Bukan aku yang ingin mempermasalahkan…ini aku dengan Tuhan-ku dan cintaku pada manusia-Nya…



0 komentar:

Posting Komentar